Sabtu, 03 September 2011

Bahagia VS Gembira

Saya bahagia bertemu anak-anak saya, sudah lama saya tidak bertemu
dengan sodara-sodara walaupun ketemu sebentar saya bahagia, saya
bahagia melihat anak lulus ujian, saya bahagia punya keluarga yang
sangat pengertian, saya bahagia bersuamikan dadang setiawan, dengan
kehadiran sibuah hati yang cantik dan cakep, dan bersuamikan yang baik
penuh perhatian sungguh bahagia hati, coba perhatikan bedanya dengan
'saya ikut gembira tetangga saya dapat hadiah, saya ikut senang
tetangga saya naik jabatan. Setelah di perhatiin antara kebahagiaan
dan kegembiraan ternyata cukup mencolok, dan perbedaan itu ada pada
hati. Artinya kalau kebahagiaan itu melibatkan suasana hati saat itu,
tulus apa hanya di mulut saja. Apabila kegembiraan, dan kesenangan itu
adalah energi positif yang muncul tanpa tekanan, maka itu adalah
kebahagiaan, dan kebahagiaan itu tidak selalu di munculkan dengan
ucapan, bisa saja hanya dengan expresi kebahagiaan dan perilaku
kebahagiaan. Lalu pertanyaannya adalah mungkinkah kita bisa bahagia
tanpa materi/uang? Ya kita bisa bahagia tanpa materi dan uang, dan
tidak sedikit orang yang uangnya banyak tetapi tidak bahagia, dia
hanya bisa merasakan kegembiraan dan kesennangan saja. Karena
kesenangan sesungguhnya memerlukan materi, baik langsung maupun hanya
sebagai media. Dengan uang kita bisa saja mencari kesenangan dan
terlihat sama kita itu adalah kegembiraan. Dan ingat ada orang kaya
harta yang miskin hati, dan tidak sedikit orang miskin yang kaya hati.
Pilih yang mana yang bagus? Yang bagus mungkin orang kaya harta
sekaligus kaya hati.

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More